Rabu, 01 Oktober 2014

TENTANG SOLO

Solo termasuk dalam propinsi jawa tengah, disebut sebagai kota batik kota budaya kota kuliner. Banyak sekali julukan untuk kota solo ini.Solo merupakan kota penuh nuansa sejarah dan budaya, memilki tradisi Jawa yang dibanggakan masyakatnya.
Sebuah tempat yang akan membuat terkesima dengan beragam atraksi warisan budaya Jawa kuno. Dari menjelajahi kota sambil melihat keraton, mengunjungi pasar tadisional, berbelanja batik dan kerajinan yang berkualitas, melihat atraksi tarian solo yang penuh keagungan, wayang kulit, kuliner yang lezat, dan tentunya berkomunikasi langsung dengan masyarakatnya yang ramah. Kota Solo atau disebut juga Surakarta adalah kota kuno yang dibangun Paku Buwana II. Riwayat kota ini tidak bisa lepas dari sejarah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang merupakan penerus Kerajaan Mataram Islam. Surakarta dikenal sebagai salah satu pusat dan inti dari kebudayaan Jawa kuno karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 telah mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, makanan, pakaian, arsitektur, dan beragam hasil budaya indah lainnya. Masyarakat Solo pandai memelihara budaya lokalnya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila bahasa Jawa dari Solo digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional. Tarian daerah Bedhaya dan Srimpimasih dilestarikan di Keraton Solo. Batik terkenal yang berasal dari Solo yaitu Batik Keris dan Batik Danarhadi. Penduduk Solo memang bangga dengan batik, bahkan label kota Solo selain 'Solo, The Spirit of Java' juga dikenal julukan “The City of Batik”. Batik Solo memiliki ciri pengolahan yang khas yaitu warna kecoklatan (sogan) yang mengisi ruang bebas warna. Pemilihan warna cenderung gelap, mengikuti kecenderungan batik pedalaman. Beberapa usaha batik terkenal di Solo adalah Batik Keris dan Batik Danarhadi. Pusat perdagangan batik di kota ini berada di Pasar Klewer. Selain itu di kecamatan Laweyan juga terdapat Kampung Batik Laweyan. Untuk berbelanja di Pasar Klewer yang terletak di jalan Dr. Rajiman di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon.Dapat diakses dengan berjalan kaki menuju Pasar Klewer yang berjarak sekitar 200 meter dari Keraton Surakarta. Di pasar ini ini terdapat bursa textil dan batik terbesar di Kota Solo dan sekitarnya bahkan terkenal di seluruh Indonesia. Selain pribumi juga ada orang keturunan Arab dan India Muslim yang menjadi penjualnya. Di antara lorong-lorongnya terdapat beragam baju batik, katun tenun, sutra, serta banyak yang lainnya. Pasar Triwindu adalah pasar loak namun sangat ramai. Di sini dapat ditemukan topeng tua, wayang, alat musik dan koin. Pasar Gede adalah pasar utama di Solo yang  menjual beragam barang dagangan dari desa seperti sayuran, buah-buahan, beras, kopi, ikan kering, pakaian, banyak lagi yang lainnya. Ada juga pasar burung di Pasar Depok, yang menjual bermacam-macam jenis burung dari Beo, ayam, merpati, kenari, burung hantu, dan elang. Makanan adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Solo. Di kota ini juga tidak sulit untuk Anda mencari rumah makan yang menyajikan menu masakan khas Solo maupun menu makanan internasional. Solo terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional yang lezat. Beberapa makanan khas Surakarta di antaranya: nasi liwet, nasi timlo, nasi gudeg yang sedikit berbeda dengan gudeg Yogyakarta, cabuk rambak, serabi Notosuman, intip, bakpia balong, dan roti mandarin. Ada juga Ayam bakar yang dipanggang disajikan dengan lalapan atau sayuran mentah. Pecel dengan sayuran yang dimasak di atas nasi dengan saus kacang pedas. Untuk minuman khas Solo ada wedang asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan serta kelapa muda utuh sebagai minuman menyegarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar