Solo termasuk dalam propinsi jawa tengah, disebut sebagai kota batik kota budaya kota kuliner. Banyak sekali julukan untuk kota solo ini.Solo merupakan kota penuh nuansa sejarah dan budaya, memilki tradisi
Jawa yang dibanggakan masyakatnya.
Sebuah tempat yang akan membuat terkesima dengan beragam atraksi warisan budaya Jawa kuno. Dari menjelajahi kota sambil melihat keraton,
mengunjungi pasar tadisional, berbelanja batik dan kerajinan yang
berkualitas, melihat atraksi tarian solo yang penuh keagungan, wayang
kulit, kuliner yang lezat, dan tentunya berkomunikasi langsung dengan
masyarakatnya yang ramah. Kota Solo atau disebut juga Surakarta adalah
kota kuno yang dibangun Paku Buwana II. Riwayat kota ini tidak bisa
lepas dari sejarah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang
merupakan penerus Kerajaan Mataram Islam. Surakarta dikenal sebagai
salah satu pusat dan inti dari kebudayaan Jawa kuno karena secara
tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi
Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 telah mendorong
berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, makanan, pakaian, arsitektur, dan beragam hasil budaya indah lainnya. Masyarakat
Solo pandai memelihara budaya lokalnya. Oleh karena itu, tidaklah
mengherankan bila bahasa Jawa dari Solo digunakan sebagai standar bahasa
Jawa nasional. Tarian daerah Bedhaya dan Srimpimasih dilestarikan
di Keraton Solo. Batik terkenal yang berasal dari Solo yaitu Batik
Keris dan Batik Danarhadi. Penduduk Solo memang bangga dengan batik,
bahkan label kota Solo selain 'Solo, The Spirit of Java' juga dikenal julukan “The City of Batik”. Batik Solo memiliki ciri pengolahan yang khas yaitu warna kecoklatan (sogan)
yang mengisi ruang bebas warna. Pemilihan warna cenderung gelap, mengikuti
kecenderungan batik pedalaman. Beberapa usaha batik terkenal di Solo
adalah Batik Keris dan Batik Danarhadi. Pusat
perdagangan batik di kota ini berada di Pasar Klewer. Selain itu di
kecamatan Laweyan juga terdapat Kampung Batik Laweyan. Untuk berbelanja di Pasar Klewer yang terletak di jalan Dr.
Rajiman di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon.Dapat
diakses dengan berjalan kaki menuju Pasar Klewer yang berjarak sekitar 200 meter dari
Keraton Surakarta. Di pasar ini ini terdapat bursa textil dan batik
terbesar di Kota Solo dan sekitarnya bahkan terkenal di seluruh
Indonesia. Selain pribumi juga ada orang keturunan Arab dan India Muslim
yang menjadi penjualnya. Di antara lorong-lorongnya terdapat beragam
baju batik, katun tenun, sutra, serta banyak yang lainnya. Pasar
Triwindu adalah pasar loak namun sangat ramai. Di sini dapat ditemukan topeng tua, wayang, alat musik dan koin. Pasar Gede adalah pasar utama di Solo yang
menjual beragam barang dagangan dari desa seperti sayuran, buah-buahan,
beras, kopi, ikan kering, pakaian, banyak lagi yang lainnya. Ada juga pasar
burung di Pasar Depok, yang menjual bermacam-macam jenis burung dari
Beo, ayam, merpati, kenari, burung hantu, dan elang. Makanan adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat Solo. Di kota ini juga tidak
sulit untuk Anda mencari rumah makan yang menyajikan menu masakan khas
Solo maupun menu makanan internasional. Solo terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional yang lezat. Beberapa makanan khas Surakarta di antaranya: nasi liwet, nasi timlo, nasi gudeg yang sedikit berbeda dengan gudeg Yogyakarta, cabuk rambak, serabi Notosuman, intip, bakpia balong, dan roti mandarin. Ada juga Ayam bakar yang dipanggang disajikan dengan lalapan atau sayuran mentah. Pecel dengan sayuran yang dimasak di atas nasi dengan saus kacang pedas. Untuk minuman khas Solo ada wedang asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan serta kelapa muda utuh sebagai minuman menyegarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar